Bagaimana bila seandainya kondisi laut mati itu adalah anak-anak Tuhan? Apa jadinya bila kita banyak menampung makanan tetapi tidak kita salurkan keluar? Pasti mirip tanaman bonsai, bukan? Bukannya malah bertumbuh semakin besar, tapi malah semakin kerdil. Kondisi laut mati adalah gambaran mengapa banyak anak Tuhan tidak berbuah dan kehilangan semangat secara rohani. Mungkin saja mereka hadir disetiap kebaktian, mendengarkan siaran radio di radio, mempelajari dan menerima firman Tuhan setiap hari, namun hidup kekristenannya tidaklah produktif. Orang-orang seperti ini tak berbeda dengan laut mati. Mereka memiliki banyak penerimaan tetapi tidak memiliki pengeluaran. Padahal untuk menjadi umat percaya yang bersemangat dan berbuah, kita tidak hanya "menerima" apa saja yang dapat kita peroleh, tetapi kita juga harus"memberi" pelayanan kepada orang lain!
sumber gambar: www.tourkeisrael.com |
Sobat muda bagaimana dengan dirimu? Apakah dirimu saat ini seperti laut mati yang hanya dapat menampung masukan tapi tidak menyalurkannya? Asal tahu saja, jika kehidupan rohani kita seperti itu, maka kita tidak ubahnya seperti bonsai yang kerdil melulu. Kita nggak bisa merasa cukup menerima firman Tuhan tanpa produktif melayaniNya.
Allah nggak suka bila kita selalu bersikap manja tanpa mau melayani. Allah justru ingin kita menjadi aliran air yang menyegarkan sehingga jiwa-jiwa yang haus dapat meminumnya. Dengan dipenuhi Roh kudus, kita memiliki "air kehidupan" dan dapat menjadi saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan. Ingat, Allah nggak pengen kita menjadi orang percaya laut mati! Karenanya berikan hidupmu untuk melayani
Terjemahan Baru:
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Roma 12:11
0 komentar
Posting Komentar