Allah pasti memiliki suatu tujuan di balik segala masalah. Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Sebenarnya Allah lebih banyak menggunakan keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Dia ketimbang pada kegiatan kita yang lain. Alasannya jelas karena kita banyak melakukan aktifitas selama 24 jam dalam sehari termasuk tidur.
sumber gambar: medicinalmixology.com |
Allah memakai masalah-masalah untuk menarik kita lebih dekat dengan diri-Nya. Alkitab mengatkan "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang mengatakan patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya" (Mazmur 34:18). Pengalaman-pengalaman ibadah penyembahan kita yang paling hebat dan mendalam terjadi pada saat kita dengan hadapi masa tergelap dalam hidup kita.
Ya! itu terjadi ketika penderitaan luar biasa itu datang, dan kita datang kepada Allah sendiri dengan jiwa yang remuk. Selama penderitaan kita juga belajar untuk menaikkan doa-doa kita yang paling murni, sepenuh hati, dan jujur kepada Allah. Ketika kita berada di dalam penderitaan. Kita tidak memiliki tenaga untuk menaikkan doa-doa yang dangkal seperti halnya doa makan.
Allah tentu bisa mencegah agar Yusuf tidak masuk penjara, mencegah agar Daniel tidak dimasukkan kedalam goa singa, mencegah agar Yeremia tidak dimasukkan ke dalam perigi, mencegah agar Paulus tidak mengalami karam kapal sebanyak tiga kali, dan mencegah tiga pemuda Ibrani agar tidak terbuang dalam perapian yang menyala-nyala, tetapi Allah tidak melakukannya. Allah membiarkan masalah-masalah tersebut terjadi, dan sebagai hasilnya setiap orang tersebut ditarik lebih dekat kepada Allah.
Masalah-masalah mendorong kita untuk memandang kepada Yesus dan bergantung kepada-Nya dan bukan pada orang lain. Amin
Terjemahan baru:
Mazmur 34-20 berkata: Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.
0 komentar
Posting Komentar