sumber gambar: www.wnctimes.com |
Dalam Galatia 5: 19-21 Paulus menggolongkan iri hati ke dalam satu kategori dosa. Percaya atau tidak, yang jelas sifat iri hati itu sangat merusak dan mencemari kehidupan rohani kita. Lihatlah, karena iri hati, saudara-saudara Yusuf tega menyakiti dan menjual saudaranya sendiri ke Mesir (Kej 37:12-36). Karena iri hati jugalah lawan-lawan Paulus di Tesalonika menjadi panas hati dan memancing keributan agar injil gagal diberitakan (Kis 17:1-9). Karena iri hati pulalah yang memotivasi imam kepala yang menyerahkan Yesus untuk disalibkan (Markus 15:1-15). Betapa buruk dampak dari rasa iri hati itu! Bahkan iri hati telah menggeser kasih dan merusak banyak hubungan (1 Kor 13:4).
Sobat muda, tentu kita tidak ingin kan, bila iri hati menjadi kelengkapan standar hidup kita? Karena itu, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan..."(Amsal 4:23)! Rasa iri hati bisa datang kapan saja tanpa perlu diundang. Namun bila kita membiarkan rasa iri hati itu bertumbuh dalam hidup kita, maka sama saja kita mengundang masalah. Ingatlah, iri hati justru bertumbuh dalam hidup kita, maka sama saja kita mengundang masalah. Ingatlah, iri hati justru membawa banyak persoalan yang semakin pelik dan merusak hubungan kita dengan sesama terlebih Tuhan! So, kita sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus agar dapat mengenali rasa iri hati dalam diri kita dan berusaha untuk mengalahkannya dibawah kaki Kristus!
Terjemahan Baru:
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.Amsal 4:23
0 komentar
Posting Komentar