Sejak mengenal email, saya paling sering berkomunikasi dengan teman-teman via email. Karena selain cepat sekali, saya pun bisa ngomong panjang lebar dan santai dengan teman-teman saya. Namun berbeda dengan chatting, email terkadang jarang dibuka oleh pemiliknya, sehingga tidak jarang menimbulkan keresahan bagi si pengirim.
Suatu ketika seorang teman di luar kota memberitahu agar saya mengontaknya lewat email saja karena dia sudah memiliki email sendiri. Kebetulan dia adalah teman curhat saya semasa masih tinggal satu kota dahulu. Seketika saya pun mengirim email padanya untuk bercurhat ria. Namun, meski sudah saya klik send dan keluar reportnya, tetap saja saya tidak tenang. Saya kuatir jangan-jangan dia tidak menerima atau bahkan tidak membuka email sama sekali. Harap-harap cemas setiap kali membuka email apalagi inbox dan ternyata tidak ada sama sekali tertera namanya. Saya semakin sedih, karena di saat saya butuh dia, kok dianya nggak balas-balas email saya. Alhasil, teman saya pun lama tidak membuka email, dan email saya pun jadi basi...
Image Source |
Terkadang melalui email, pesan kita dapat tertahan karena jaringan internet atau bisa jadi belum dibaca oleh si penerima sampai berhari-hari lamanya. Tetapi bila kita curhat pada-Nya, jawaban-jawaban dari-Nya selalu datang (Mazmur 86:7, 91:15). Karena itu jangan putuskan komunikasi terindah ini apapun alasannya, karena sudah terbukti, cepat dibalas!
Terjemahan Baru:
Mazmur 116:1 "Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku."
0 komentar
Posting Komentar