RENUNGAN HARIAN

IMAN RAHAB

renungan harian, renungan nasrani, renungan alkitab

Bacaan renungan: Yosua 2:1-24


Tidak semudah membalikkan talapak tangan, begitu kata orang saat diminta melupakan masa lalunya yang gelap. Seringkali masa lalu yang buruk dan gelap membuat iman kita kepada Yesus setengah-setengah: setengah percaya dan setengah ragu. Namun mari kita belajar  dari seorang Rahab yang nota bene adalah mantan pelacur. Walau Rahab hidup di tengah lingkungan yang sama sekali tidak bertuhan, tidak bermoral dan perzinahan. Namun ia disejajarkan dengan sederet pahlawan iman dalam kitab Ibrani 11. Gimana ini bisa terjadi? Bukankah dia seorang pelacur, bukan hamba Tuhan? Mungkin begitulah pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan sebagai bentuk protes ketidakmengertian kita pada Tuhan.

iman-rahab-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.jw.org

Ketika orang-orang suruhan raja datang hendak menangkap dua pengintai Israel, Rahab justru menyembunyikan mereka di sotoh  rumahnya. Mengapa Rahab berusaha keras melindungi kedua pengintai Israel itu? Mengapa dia berani menipu suruhan raja? Mungkin karena dia tumbuh di lingkungan yang tak kenal Tuhan, di mana berbohong, berbuat curang dan segala bentuk perbuatan amoral menjadi gaya hidup mereka, membuatnya tidak takut bertindak nekad. Namun saat pengetahuan tentang Allah yang benar baru saja didengarnya. dia justru menanggapi sungguh-sungguh terang yang datang dalam hidupnya. Bahkan jika dilihat dari beberapa sisi, Rahab lebih beriman dibanding kebanyakan bangsa Israel pada saat itu ketika menantikan sebuah janji.

Sobat muda, iman Rahab mampu mengubah hidupnya menjadi berarti bagi Allah makanya Allah pun tidak ingin mengecewakannya. Terbukti, dengan tanda seutas tali merah, Rahab dan  keluarganya selamat. Terhadap kita pun Allah bertindak sama. Allah tidak peduli dengan buruknya masa lalu kita. Apapun kondisinya, itu sudah tidak berarti di mata Tuhan. Dia masih tetap sama baik dahulu dan sekarang atau di masa depan sekalipun. Ia tetap mengasihi kita. Dia tetap akan memakai kita asalkan iman kita menanggapi kehendak dan rencanaNya dalam hidup kita. Nah, kini tergantung dari kita; bagaimana respon iman kita terhadap kasihNya? Mari kita miliki iman seperti Rahab!

Terjemahan Baru:
Ibrani 11:31 berkata: Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

0 komentar

Posting Komentar