RENUNGAN HARIAN

PENGECUT

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, sikap melemparkan kesalahan sepertinya sudah mendarah daging. Terbukti, sekarang ini amat banyak orang yang mencoba untuk menyalahkan orang lain demi menyelamatkan reputasi atau harga dirinya. Mereka perlu melemparkan kesalahan, sebab mereka butuh penghargaan di mata orang lain.

pengecut
sumber gambar: www.nyunyu.com
Sudah jelas-jelas  Evi yang bersalah dalam hal hilangnya dokumen kantor, tapi masih bisanya juga ia melemparkan kesalahan pada Ita, rekan sekantor yang mejanya bersebelahan, Ita yang lugu sudah berusaha membela diri dan meyakinkan bosnya bahwa dia tidak bersalah dalam kasus hilangnya dokumen kantor tersebut. Tapi karena Evi lebih pandai setor muka pada bos dan kepiawaiannya mengolah kata bohong, akhirnya bosnya pun lebih mempercayai kata-kata Evi. Karena tidak dapat mempertanggungjawabkan dokumen itu. Ita akhirnya dikeluarkan dari pekerjaannya.

Mengapa sikap Evi sering kita temui dalam suatu komunitas? Karena kita sering berpikir, jika kita mengakui kesalahan kita maka kita akan kehilangan muka dan takut tidak diajak bersahabat lagi. Akhirnya, jalan pintas yang termudah adalah menyalahkan orang lain. Tapi, mari kita perhatikan bahwa orang yang mencari kesalahan orang lain tidak akan beruntung! Hidupnya terus menerus akan dipenuhi perasaan bersalah dan tidak tenang. Benar, loh! Makanya lebih baik diakui saja.

Sobat. tidak seorang pun mau diperlakukan seperti Ita, termasuk kita, bukan? Tapi seringkali kita dengan mudah atau enteng memperlakukan orang lain seeenaknya. Kita menyalahkan orang yang tidak bersalah, sementara kita memutihkan kesalahan kita. Padahal kalo kita mau mengakui kesalahan berarti kita menyelamatkan diri dari ketakutan berhadapan dengan orang lain. Dunia adalah kompleks yang potensial konflik, tapi janganlah kita menjadi pribadi yang sukanya menyeret orang yang belum tentu bersalah ke pengadilan. Karena itu membuktikan kita seorang pengecut dihadapanNya.

Terjemahan Baru: 
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Kejadian 3:10

0 komentar

Posting Komentar