sumber gambar: |
Yesus menegur dengan keras orang-orang yang menyangka bahwa orang yang menderita kerugiaan dan kematian itu lebih besar dosanya daripada orang lain. Enak sekali ngomongya...Memang, menghakimi itu gampang dan enak, tetapi sangat sulit seseorang untuk melihat keberadaan dirinya sendiri. Mungkinkah karena seseorang lebih muda melihat selumbar di mata orang lain daripada balok dimatanya sendiri?
Sobat muda, sah-sah saja memberikan komentar mengenai orang yang bersalah, tetapi kita tidak harus memvonis mereka. Menghakimi itu urusan Tuhan, sedangkan kita hanya mengigatkan atau menegur. Sebenanrnya orang yang suka menghakimi adalah orang yang menyangka bahwa dirinyalah yang benar dan hanya orang lain yang perlu mengoreksi diri. Padahal dihadapan Bapa, belum tentu dia yang benar.
Sobat, pernahkah dirimu bertindah seperti teman saya diatas? Kalau pernah, siapakah yang memberimu wewenang menjadi hakim? Tidak ada bukan. Ingat, tidak ada orang yang sempurna, kecuali Roh Kudus yang menyempurnakan keberadaan kita. Percayalah, Tuhan juga malu loh, bila melihat anak-anakNya suka menghakimi orang lain, karena Tuhan
Yesus nggak pernah mengajari kita untuk bertindak menjadi hakim atas kesalahan orang lain! Jadi berhentilah menghakimi!
Terjemahan Baru:
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.Matius 7:1
0 komentar
Posting Komentar