RENUNGAN HARIAN

KEMARAHAN

Pengalaman dimarahi sering saya alami dan itu menjadi pengalaman buruk buat saya, walau jelas-jelas saya tidak bersalah. Yang lebih menyakitkan lagi bila orang tersebut sudah tahu ternyata saya memang tidak bersalah, namun dia enggan meminta maaf setelah memarahi saya di depan umum. Saya sempat sakit hati karena dia mempermalukan saya hingga saya menyimpan akar pahit padanya. Untunglah hal ini tidak berlangsung lama, sehingga tidak menajdi akar pahit padanya. Namun bagaimana sebenarnya sikap kita sebagai anak Tuhan bila dimarahi atasan atau orang lain? Apakah sikap mental kita langsung down seperti saya, hingga menyimpan akar pahit?

kemarahan-renungan-harian-kristen
Sumber gambar: www.scarymommy.com

Sikap yang harus kita tunjukkan bila orang lain memarahi kita yakni tetap diam dan rendah hati. Karena inilah salah satu cara untuk meredakan situasi yang sedang panas tak terkendali. Selain itu diam membuat kita dapat menyikapi keadaan dengan bijak dan dewasa. Kalau kita mau menganalisa penyebab orang marah, sebenarnya bermula dari teguran. Karena tidak didengar, kadang teguran menjadi amarah. Nah. bila sudah menjadi amarah, kita yang tadinya ditegur jadi tersinggung.

Makanya kalau nggak ingin dimarahi,dengarkan dan lakukan tegaran! Karena teguran itu akan membentuk karakter kita. Jangan cepat beranjak dari tempat dimana kita ditegur. Orang yang memiliki mental positif pasti akan menghargai setiap teguran. Memang ditegur itu tidak enak bagi jiwa yang mudah tersinggung.

Saudara, mulai sekarang mari kembangkan mental positif dalam diri kita agar saat kita ditegur, ditekan atau dimarahi, kita mampu menghadapinya! Tantangan bukan untuk dihindari,tapi untuk diselesaikan. Pecayalah, tidak ada rugi kok menjadi orang yang mengalah atau diam dan rendah hati.
Memang, bagi orang dunia ini dianggap kebodohan, tetapi bagi Tuhan itu suatu kehormatan terhadap namaNya. Tuhan ingin kita menjadi anakNya yang memiliki mental positif sehingga saat menghadapi teguran atau amarah dari orang lain, kita tidak menunjukkkan siap tersinggung dan memberontak.

Terjemahan Baru:
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.    Pengkhotbah 10:4

0 komentar

Posting Komentar