RENUNGAN HARIAN

MOTIVASI PUASA

renungan harian, renungan nasrani, renungan alkitab

Bacaan renungan: Yesaya 58:1-12

Kenaikan BBM beberapa bulan lalu, cukup berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Contohnya Aryo. Tadinya dia terkenal suka mengukur jalanan bahkan ada yang menjulukinya raja jalanan, tapi sejak BBM naik dia lebih banyak bertapa di rumah. Lain lagi Feli. Biasanya, dia paling boros pake kuota internet untuk smartphone. Bayangkan, 100 ribu hanya untuk dua minggu! tapi sejak BBm naik, ternyata dia mampu bertahan dengan kuota 50 ribu sebulan. Lusi tadinya setiap bulan wajib beli sepatu baru, kini sudah bukan keharusan lagi baginya. Bahkan bagi mahasiswa yang kos, kenaikan BBM membuat dampak buruk bagi kehidupan mereka. Jatah makan biasanya tiga kali kini mereka batasi hanya dua kali, karena keterbatasan uang saku yang mereka miliki. Mau tidak mau mereka harus belajar berhemat dan mengirit keuangan. Bahkan tidak sedikit yang memilih jalur untuk berpuasa, entah itu terpaksa atau sepenuh hati, yang jelas mereka berpuasa.

motivasi-puasa

Suatu kali andre, mahasiswa yang sepertinya puasa secara terpaksa ditanyai oleh temannya mengenai motivasinya dalam berpuasa. Jelas saja dia bingung, karena sebenarnya dia tidak termotivasi untuk puasa melainkan dia sedang puasa karena terpaksa. Bicara tentang motivasi puasa, sepertinya menarik juga. sebagian dari kita memiliki motivasi puasa hanya untuk keperluan diri sendiri. Sedikit sekali anak Tuhan yang mau berpuasa bagi negara kita. Padahal saat bangsa Israel diminta berpuasa oleh Ester, perubahan besar justru terjadi. Mereka terlepas dari bencana pembantaian besar-besaran seperti yang direncanakan oleh Haman.

Sobat, puasa memiliki power yang sangat dahsyat. Dengan berpuasa, Nehemia pun dapat menyelesaikan tembok Yerusalem, dan masih banyak lagi contoh Alkitab tentang kemenangan dari berpuasa. Sayangnya, seringkali kita berpuasa hanya untuk mendapatkan keinginan diri sendiri. Hari ini, mari kita mengubah paradigma yang salah tentang puasa. Puasa bukanlah syarat untuk memuluskan keinginan kita, tapi puasa adalah pengendalian diri terhadap keinginan daging. Itulah puasa yang sesungguhnya. Yuk, kita puasa!

Terjemahan baru:
Galatia 5:24 berkata: Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

0 komentar

Posting Komentar