RENUNGAN HARIAN

HANYA BISA MENGKRITIK DOANG

Ana gadis yang tanggap dan jeli dalam melihat sisi kejelekan orang lain. Teman-temannya banyak yang kagum melihat'kelebihannya' ini dan mengacungkan jempol, sebab selain cepat menemukan kesalahan orang lain, kritikannya kerap disertai firman Tuhan. Gimana nggak hebat, karena ia memang lulusan sekolah Theologia...Namun ternyata, ia hanya pintar berteori tapi prakteknya jauh dibawah standar.
hanya-bisa-mengkritik-doang-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.gameacademy.com

Dalam Alkitab pun kita bisa melihat adanya sosok seperti Ana. Ahli Taurat dan orang-orang farisi, itulah mereka. Bicara hukum Taura. Wow! Mereka adalah pakarnya. Malah sangat memegang teguh pelaksanaan hukum taurat. Nggak heran di mana pun mereka berada, mereka suka memperhatikan kehidupan orang-orang yang ada dan langsung mengkritik kalau ada yang salah, nggak peduli siapa pun orangnya. Pokoknya, mereka nggak tahan bila melihat ada satu kekurangan yang sekaligus menjadi kesalahan terbesar bagi mereka, praktek hidup mereka justru nol.

Dalam realita hidup setiap hari pun, banyak di antara kita yang hidupnya seperti ahli Taurat dan orang Farisi. Kita pintar melihat kekurangan dan kesalahan orang lain serta gemar mengkritiknya kesalahan mereka dengan firman. tetapi kita sendiri tidak pernah melakukannya. Makanya Alkitab juga menegaskan, begitu mudah kita melihat secukil kayu di mata orang lain tetapi kita sendiri nggak bisa melihat balok yang ada di mata kita.

Saudaraku, sejak dulu dan samapi sekarang ini, Tuhan nggak butuh orang-orang yang menguasai firman sehingga bisa mengkritik orang lain. Dia butuh orang-orang yang mengerti firman Tuhan sekaligus senantiasa mempeaktekkannya dalam hidup, sebelum menerapkannya pada orang lain. Gimana dengan kita? Apakah kita pun sekedar ngerti firman dan pintar mengkritik? Atau kita menguasai firman-Nya, melakukannya dan membagikannya dengan rekan-rekan kita?

Terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini:
Mengapa kalian melihat secukil kayu dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kalian perhatikan.Matius 7:3

YESUSLAH RAJA

Dalam petikan Doa Bapa Kami,"datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga." sering kali kita ucapkan begitu saja, tanpa kita memahami makna yang sesungguhnya. Nah, agar kalimat ini tidak sekedar terucap dari bibir manis kita tanpa kita memahami maknannya, yuk kita pelajari bersama-sama makna dari doa ini!

yesuslah-raja-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.neighbourhoodchurch.org

"Datanglah Kerajaan-Mu" Menunjukkan bahwa Dialah Raja atas segala sesuatu. Dia bukan sekedar Juruselamat yang akan menyelamatkan kita. Dia juga bukan sekedar Allah yang mau menerima pujian saja, tetapi Dia adalah Raja yang mempunyai otoritas penuh. Dengan otoritas-Nya, Ia menyelamatkan kita, ungkapan "datanglah Kerajaan-Mu" juga merupakan ucapan syukur bahwa kita mempersilahkan kekuasaan dan kemulianNya itu hadir dalam hidup kita, sehingga kita dapat merasakan suasana sorga sekalipun masih tinggal di bumi. Sorga adalah tempat dimana Allah ada. Jadi, jika kita merasakan suasana sorga, berarti kita merasakan kehadiranNya.

"Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga" menunjukkan bahwa pemerintahanNya tidak terbatas, kekuasaanNya tidak terbatas. Meskipun yang kita doakan berada di Jayapura sementara kita ada di Riau, ketahuilah bahwa kuasa Allah akan tetap bekerja. Makna lain yang terkandung dalam ungkapan di atas adalah penyerahan kita kepada kehendak Tuhan.

Kita percaya bahwa apa yang Tuhan buat, itulah yang terbaik bagi kita. Dengan begitu kita tidak memaksakan kehendak kita sendiri kepada-Nya. Sebaliknya, kita menyerahkan setiap kehendak kita kepadaNya. Ironisnya, banyak di antara kita yang berdoa seperti itu, tapi masih pengen mengatur dan menentukan semuanya menurut kehendak sendiri. Nggak heran, jika kita banyak menjadi kecewa dan marah bila jawaban doa tidak seperti apa yang kita inginkan. Sobat, periksalah kembali bagaimana cara kita berdoa selama ini, agar doa yang kita panjatkan padaNya tidak sia-sia dan seturut dengan kehendakNya.

Terjemahan Baru:
Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.Matius 6:10

CARILAH TUHAN

Apa yang menyebabkan Yosafat dapat melewati rasa takut akibat serangan musuh? Bukankah saat itu Yosafat terkepung dan bangsa yang menyerang barisan bukanlah bangsa yang lemah? Benar, namun Yosafat datang kepda Tuhan, sehingga Tuhan turun tanggan mengacaukan bani Amon dan Moab. Luar Biasa, bukan? Tapi, mari kita simak, apa yang diperbuat Yosafat sehingga Allah turun untuk mengacaukan musuh-musuh mereka!

carilah-tuhan-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.deletingtheasterisk.com

Satu, Yosafat senantiasa berpuasa (1 Tawarikh 20:3b). Berpuasa itu tidak enak rasanya, karena harus menahan lapar dan haus secara fisik menjadi lemah. Begitulah alasan sebagian orang...Padahal dengan berpuasa, seorang dapat memfokuskan perhatiannya hanya kepada Allah dan bergantung secara mutlak hanya kepada Allah. Dalam pelayananNya, Tuhan Yesus mengatakan kepada murid-muridNya bahwa ada jenis roh jahat yang tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. Dengan berpuasa berarti kita memberikan sinyal kepada Tuhan bahwa kita butuh campur tanganNya.

Dua, Yosafat rajin berdoa (1 Tawarikh 20:18). Doa adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Yesus telah memberikan teladan dan mengajarkan bagaimana cara berdoa. Dengan berdoa, kita akan memperoleh kekuatan, seperti saat Tuhan Yesus akan menghadapi kematiaNya di kayu salib.

Tiga, Yosafat suka memuji Tuhan (1 Tawarikh 20:20). Masih ingat runtuhnya tembok Yerikho karena apa? Ya, hanya dengan puji-pujian. Seringkali orang percaya meremehkan kuasa pujian. Bayangkan saja, saat memuji Tuhan, mereka enggan membuka mulut dan bersukacita dan lebih sibuk dengan gadget yang mereka punya. Bukankah ini sama halnya meremehkan puji-pujian? Padahal Allah itu bertahta di atas puji-pujian kita (Mazmur 22:4).

Sobat muda, adakalah masalah kita terlalu besar? Ingatlah, jangan lari atau mencari bantuan kepada manusia, semuanya sia-sia saja! Datang dan hampirilah Tuhan dengan berpuasa, berdoa dan memuji Tuhan, maka Allah akan membebaskan masalahmu!

Terjemahan Baru:
Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!1 Tawarikh 16: 11

ANAK AYAM

Namanya juga anak kecil, pasti usil sekali. Suatu kali Adi yang masih berusia enam tahun itu melihat beberapa telur di halaman belakang rumahnya. Lalu ia menukar salah satu butir telur ayan yang akan dierami dengan satu butir telur bebek. Telur bebek diletakkan di bawah induk ayam. Tiba waktunya telur-telur itu menetas, telur bebek di bawah induk dan anak-anak ayam, anak bebek yang satu itu ternyata menunjukkan sifat-sifat ayam, dan bukan sifat bebek sejati. Suatu kali Adi membawa anak bebek ini ke kolam karena yang dia tahu bebek suka air, tapi ternyata anak bebek yang satu itu tidak suka air. Anak bebek ini justru suka mengais makanan di tengah tumpukan sampah seperti ayam.

anak-ayam-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.flickr.com

Sobat, kadang kita juga seperi itu, bukan? Memang kita bukan anak bebek atau anak ayam. Kita adalah benihnya Allah. Namun kita tidak menyadari bahwa kita berasal dari benih yang tidak sama dengan benih yang ada di dalam dunia ini. Sayangnya, kita bertumbuh dalam karakter yang sama dengan benih yang ada dalam dunia ini, yaitu pergaulan seks bebas, ngedrug dan perbuatan dosa lainnya. Padahal kita lahir dari benih Allah.

Seharusnya kita tumbuh sebagai anak Allah sejati dengan karakter seperti Allah; menjahui dosa dan mengarahkan hidup kita menjadi seperti Allah dan mencintai firman Tuhan, namun sayangnya kita tumbuh bersama dengan orang-orang dunia. Kita malah seperti anak ayam yang suka pada tumpukan sampah dan terus mengais sampah-sampah dunia ini! Apalagi, dalam dunia ini di manapun kita berada, tumpukan sampah itu selalu ada, yaitu dosa dan anak ayam akan selalu berusaha mengais kesenangan semu.

Sobat muda, dari manakah asal benihmu; dari Allah atau dari dunia? Coba kenali siapa diri kita sebenarnya! Jika kita berasal dari Allah berarti kita adalah anak Allah. Supaya pada waktu Yesus datang kedua kali, kita didapati tidak dalam keadaan kotor oleh sampah-sampah dunia ini!

Terjemahan Baru:
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.1 Yohanes 2:6

TUTUR KATA ORANG PERCAYA

Suatu ketika saya diajak bicara oleh seseorang yang belum saya kenal. Tiba-tiba dia menanyakan keadaan saya dan saya menjawab dengan diawali dengan "Puji Tuhan" sebagai ungkapan syukur saya. Seketika saja orang ini mengatakan, "kamu anak Tuhan ya, An?" Tentu saja saya kaget, sambil mengiyakan pertanyaannya, saya pun menanyakan dari mana ia tahu kalau saya orang percaya. Jawabannya lugas sekali karena "Puji Tuhan"!

tutur-kata-orang-percaya-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.hotnews.sg

Ternyata orang percaya mudah sekali dikenali lewat tutur katanya, Benar juga firman Tuhan bilang,"Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33). Buah di sini tidak hanya menunjukkan tentang perbuatan tapi juga juga perkataan. Orang bisa tahu siapa kita lewat perkataan atau tutur kata kita. Mustahil kan pohon mangga berbuah semangka? Nah, kalau tutur kata kita memuliakan Tuhan, maka orang pun akan mengenali kalau kita seoang anak Tuhan. Jelas sekali, tutur kata menunjukkan identitas kita.

Tutur kata adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tuhan Yesus berkata bahwa perkataan yang diucapkan meluap dari hati (Lukas 6:45). Itu membuktikan bahwa tutur kata seseorang menyatakan keadaan hatinya. Kalau hati geram, maka tutur katanya pun penuh dengan amarah. Sebaliknya, kalau hatinya damai sejahtera pasti tutur katanya pun lemah lembut. Karena itu, usahakan untuk mengontrol emosi agar emosi kita tidak meledak! Sebab meledaknya emosi seseorang akan membuatnya kehilangan berkat sebagai saksi Kristus yang seharusnya penuh dengan kesabaran dan lemah lembut.

Sobat muda, tutur kata yang keluar dari mulut kita akan menunjukkan siapa kita sebenarnya. Coba perhatikan tutur katamu! Sudahkah tutur katamu menunjukkkan jati dirimu sebagai seorang anak Tuhan? Ingatlah, dengan kata-kata kita bisa membangun orang lain, tetapi dengan kata-kata pula kita bisa menghancurkan orang lain. Karena itu, bertutur katalah dengan aksen seorang yang telah ditebus oleh darah Yesus. Dengan begitu kita tak perlu lagi menunjukkan siapa jati diri kita, karena orang cukup tahu siapa kita," Kamu orang percaya, khan?"

Terjemahan Baru:
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!    Mazmur 141:3

SI BURUK RUPA

Seorang ibu menjadi pembantu pada sebuah keluarga yang sangat kaya raya. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik buat seorang gadis remaja, anak dari tuannya. Ia merasa sangat bahagia bila bisa memberikan yang terbaik buat anak gadis tersebut. Kebahagiannya makin sempurna karena sekalipun buruk rupanya, gadis ini tidak pernah merasa malu bila jalan bareng dengannya. Lebih hebat lagi, remaja cantik itu tidak menolak ketika diperhadapkan dengan kenyataan bahwa pembantu yang buruk rupa itu adalah ibu kandungnya yang sebenarnya. Dahulu ibu kandungnya adalah seorang wanita yang sangat cantik tapi menjadi buruk rupa setelah menyelamatkan anaknya dari kobaran api yang melahap habis rumah mereka yang dahulu.

si-buruk-rupa-renungan-harian-kristen
sumber gambar: internasional.kompas.com

Sobat, kisah ini hanyalah sebuah cerita fiksi dari sebuah film. Namun bila kita cermati, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik. Kasih orang tua, baik itu ayah dan ibu kepada kita sangat besar. Apapun akan mereka lakukan demi kebaikan kita, anak-anaknya. Akan tetapi realita yang pahit harus mereka terima dengan kebesaran hati ketika sang anak mulai tidak menunjukkan rasa hormat. Berapa banyak seorang anak murtad pada orang tuanya. Atau orang tua kita punya kekurangan hingga kita merasa malu jika harus jalan bareng dengan mereka. Kekurangan yang ada pada orang tua membuat kita merasa tidak nyaman dan enggan mengakui mereka sebagai orang tua kita di hadapan orang lain.

Bagaimana pun keadaan orang tua, kita mesti ingat satu hal, tanpa mereka kita nggak pernah ada dan keadaan kita nggak akan seperti sekarang. Sehat, tumbuh dewasa, mengenyam pendidikan dan sebagainya. Untuk itu firman Tuhan melarang keras kita sebagai anak memandang sebelah mata kepada orang tua, apalagi sampai tidak menghormatinya. Ingatlah ketika kita mulai bersikap tidak wajar pada orang tua kita, maka Allah yang akan mengadakan perhitungan dengan kita.

Terjemahan Baru:
Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
Markus 7: 10

TIDAK SUKA BACAAN ROHANI

Membaca renungan, majalah, web rohani orang percaya memang sangat memberikan manfaat pada kebanyakan orang percaya. Tidak jarang juga mereka membawa hal tersebut bila berpergian kemana-mana. Atau dibagikan ke beberapa rekan secara gratis seperti yang saya lakukan. Dari sekian banyak yang diberikan, ada yang memberikan komentar positif tapi ada juga yang memberikan komentar negatif seperti halnya Lisa.

tidak-suka-bacaan-rohani-renungan-harian
sumber gambar: vemale.com

Lisa tidak suka membaca bacaan-bacaan rohani. Ia berkata," Ah nggak enak baca renungan rohani atau sejenisnya...isinya selalu mengkhotbahi. Enakan baca buku yang nyantai abis dan gaul!" Otomatis saya meyakinkan bahwa membaca renungan dan majalah juga tidak kalah gaul dan keren. Tapi rupanya Lisa lebih memilih untuk mengkonsumsi bacaan-bacaan yang khusus diproduksi untuk anak-anak muda dunia. Makanya dia tidak tertarik sama sekali dengan segala bacaaan yang memiliki unsur firman Tuhan.

Nggak heran bila sampai saat ini masih banyak anak muda yang imannya tertinggal karena terlalu banyak menelan informasi hura-hura daripada kebenaran firman Tuhan, seperti Lisa. Menyimak kata-kata Lisa, kita mendapatkan suatu gambaran bahwa roh-roh dunia sedang menggiring anak-anak muda meninggalkan firman Tuhan.

Karena itu kita harus peka dengan situasi dunia ini. Kalau roh-roh dunia sedang memberikan makanan yang keras-keras mengapa kita tetap saja mengkonsumsi bubur? Kalau dunia semakin keras dan jahat, seharusnya kita pun menyantap makanan yang keras yaitu khotbah-khotbah dan bacaan-bacaan yang dapat membentuk karakter orang percaya sesuai dengan karakter Kristus.

Sobat muda, janganlah kita hanya tertinggal pada level anak-anak atau bayi rohani! Mulailah dengan makanan yang keras sesuai dengan keadaan keadaan dunia yang keras agar kita tidak mudah jatuh dalam arus yang diciptikan oleh Iblis! Mengetahui bacaan-bacaan dunia memang tidak salah tetapi bila kehidupan kita menjadi serupa dengan dunia. di sinilah letak sumber malapetaka rohani kita! Karena itu, gemarilah bacaan-bacaan rohani khusunya Alkitab, sebagai makanan rohani bagi roh kita dan juga memudahkan kita untuk mengetahui tipu muslihat iblis.

Terjemahan Baru:
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.2 Timotius 3:14

JANGAN TAKUT

Melihat fenomena alam akhir-akhir ini yang tidak dapat dipediksi lagi, tentu menimbulkan kegelisahan dan ketakutan tersendiri dalam diri kita. Bayangkan, kedahsyatan bencana alam yang menimpa sebagian negeri ini telah meluluhlantakkan setiap sendi-sendi kehidupan. Tidak cukup alam yang membuat hati kita gelisah, kekerasan, penindasan, pelecehan, perampasan hak-hak dasar manusia tidak mau kalah dalam mengintimidasi kenyamanan manusia. Kemiskinan moral dan materiil memporak-prandakkan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan saat ini keadilan adalah hal istimewa yang sangat langka dan didambakan setiap orang.

jangan-takut-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.wallpaperhi.com

Ketika matahari pagi tersenyum ramah kepada kita, kita telah melambungkan dan menggantungkan setinggi mungkin harapan-harapan kita, memberikan inspirasi serta semangat hidup di dalamnya. Namun tiba-tiba, siang menjadi gelap, udara dipenuhi kepulan asap, teriakan ketakutan membahana, tangis kesakitan, kesedihan dan kehilangan, bagai nyanyian membuyarkan semua harapan dan semangat hidup kita. Itulah yang tergambar dalam dunia akhir-akhir ini. Seakan tidak ada lagi ruang yang mampu memberikan kenyamanan hidup bagi kita. Perlindungan semuanya tampak semu dan tidak ada artinya. Tidak seorangpun atau satu pun tempat yang dapat menjamin kta untuk terhindar dari semua kepedihan, kekerasan dan ketakutan ini. Mau ke mana lagi kita akan berlari mencari pertolongan, kalau tidak kepada Tuhan Yesus Kristus?

Sobat muda, hanya di dalam Yesus kita akan mendapatkan solusi. Sebab hanya Dia satu-satunya perlindungan yang sejati. Dia kota benteng kita, jiwa kita aman dalam lindunganNya. Makanya jangan pernah menjauh dariNya, karena Dia selalu ada bersama kita! Walau suatu saat tidak ada lagi tempat yang aman di bawah kolong langit ini bagi raga jiwa, ingatlah janji Allah! Dia tidak akan membiarkan milikNya diusik oleh siapapun. Karena itu berpeganglah teguh pada janjiNya dan jangan takut, Tuhan beserta kita!

Terjemahan Baru:
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.Mazmur 91:7

URAPAN TUHAN

Hari ini kita akan melihat dua tokoh Alkitab yang sama-sama diurapi Roh Allah tetapi memiliki karakter dan jalan hidup yang berbeda, yaitu:

urapan-tuhan
sumber gambar: www.ccamedan.org

Pertama: Yusuf
Dia adalah seorang muda yang sabar dan tidak gampang menyerah pada keadaan sulit. Yusuf sangat disayangi oleh Yakub, ayahnya. Tetap dalam perjalanan hidupnya, ia mengalami banyak kesulitan. Namun Yusuf tidak menyerah pada keadaan hingga ia berhasil. Apa rahasianya? Yusuf hidup dalam pimpinan Roh Allah (Kej 41:38). Roh Allah inilah yang memberikan mimpi tentang masa depannya yang gilang gemilang. Makanya ia mampu menghadapi sikap dan prilaku saudara-saudaranya yang jahat. Yusuf nggak menganggap kesulitan yang dihadapinya sebagai kepahitan hidup. Bayangkan saja, seadainya Yusuf hanyut dalam kepahitan hidup yang dialaminya, tentulah visi yang diberikan Tuhan itu tidak akan menjadi kenyataan. Inilah yang patut kita teladani dari Yusuf.

Kedua: Simson
Dia sebenarnya pemuda yang gagah perkasa. Bayangkan saja, sejak lahir ia telah dipilih sebagai nazir Allah. sebagai nazir Allah, Simson hidup dalam urapan Allah yang penuh. Bahkan dia memperoleh kekuatan yang ekstra sehingga banyak perkara mujizat yang dilakukan oleh Simson dalam mengalahkan orang-orang Filistin. Sayangnya, dia tidak dapat menjaga urapan Roh sebagai nazir Allah dengan baik. Ia jatuh dalam dosa perzinahan. Akibatnya, Simson kehilangan kekuatannya (Hakim-Hakim 16:1-22).

Yusuf dan Simson adalah seorang pemuda yang sama-sama diurapi oleh Roh Allah tetapi sayang Simson meremehkan urapan Roh Allah yang diam di dalam dirinya. Sobat muda, saat kita mengalami pengurapan Roh-Nya, jangalah kita sekali-kali memberikan kesempatan kepada Iblis untuk merusak hidup kita! Urapan Roh-Nya memang dahsyat, tetapi bukan berarti lepas dari kehendak bebas kita. Kalau kehendak bebas kita tidak sejalan dengan pengurapan, otomatis pengurapan itu tidak bekerja dengan luar biasa lagi. Karena itu, mari kita hidup dalam pimpinan Roh Allah!

Terjemahan Baru:
Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.    Amsal 14:26

AKRAB SAMA TUHAN

Waktu saya kecil, mama sering melarang saya untuk bermain degnan anak-anak yang nakal. Tapi namanya juga anak-anak, saya sering tidak mengindahkan nasehat dari mama. dengan sembunyi-sembunyi saya tetap bermain dengan mereka. Kini, setelah dewasa, saya menyadari mengapa waktu itu mama melarang saya bermain dengan mereka. Rupanya, mama nggak pengen saya terbiasa dengan prilaku mereka. Firman Tuhan juga menjelaskan,"Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan baik."(I Korintus 15:23). Artinya, dengan siapa kita bergaul, maka kita pun akan menjadi seperti dia.

akrab-sama-tuhan
sumber gambar: www.catholicmatch.com

Bicaranya sok gaul, kita diingatkan pada salah satu tokoh yang Alkitab yang selama tiga ratus tahun bergaul karib dengan Allah, dialah Henokh. Keakrabannya dengan Allah membuat Henokh tidak mengalami kematian, karena Allah telah mengangkatnya dari dunia (Kej 5:24; Ibr 11:5). Sementara, kita sering menyanyikan lagu," Seperti Yesus, seperti Yesus..." Tapi ironisnya kita nggak pernah bergaul karib denganNya. Makanya nggak heran kalau kita pun tidak bisa seperti Yesus. Kita memilih untuk bergaul dengan orang-orang yang justru membuat kita jauh dari Tuhan, bahkan melupakan Tuhan. Misalnya, waktu memilih pasangan hidup. kita tak lagi memperhatikan rambu-rambu Tuhan. Akibatnya, kita menjalin hubungan kasih dengan orang yang tidak seiman.

Hidup bergaul dengan Tuhan seperti Henokh, menuntut kesetiaan. Tiga ratus tahun itu bukanlah waktu yang sangat singkat. Itu sebabnya Henokh mendapat perlakuan istimewa dari Allah. Kebayang nggak sih kalau kita perlakukan Allah dengan sangat istimewa? Bukan hanya itu, kita malah akan menjadi seperti Dia.

Kalau Yesus berdoa buat orang sakit dan orang itu sembuh, maka Roh Yesus pasti juga memampukan kita. Kalau Yesus nggak sakit hati karena tidak dihormati,harusnya kita juga nggak perlu sakit hati. Kalau Yesus taat sampai mati, harusnya kita taat sampai mati. Semua itu tidak sukar, apabila kita mau bergaul karib dengan Allah. Karena itu milikilah keakraban denganNya seperti Henokh!

Terjemahan Baru:
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.Kejadian 5:22

TABURAN IBLIS

Memang sering kita jumpai di gedung gereja-gereja masih diadakan pembekalan rohani dan pelayanan pada orang percaya? Yang pasti agar orang percaya memiliki sikap mental yang kokoh dan dewasa. Sebab saat-saat ini Iblis justru getol-getolnya menabur racun dalam kehidupan orang percaya, melalui sifat-sifat:

taburan-iblis-renungan-harian-kristen
sumber gambar: www.antaranews.com

Pertama: Mudah Tersinggung dan Gampang marah.
Mudah tersinggung sangat tidak baik untuk perkembangan mental seorang yang percaya kepada Yesus Kristus. Biasanya orang tersinggung kerena dia ditegur. Padahal teguran merupakan alat pembersih kotoran rohani yang sedang menempel dalam suatu kehidupan. Nah, bila kita tidak bermentalkan Kristus, maka teguran itu akan kita sambut dengan marah. Apakah anda sudah memiliki mental yang demikian?

Kedua: Tidak Mau Mengampuni & Keras Hati
Setelah tersinggung dan marah, biasanya timbul kebencian dan akar pahit dalam diri seseorang sehingga keras hati untuk mengampuni. Padahal sikap tidak mengampuni justru menanamkan benih sakit hati pada diri orang lain. Akibatnya, kita telah meletakkan diri kita sendiri sebagai batu sandungan. Inilah yang Iblis tabur dalam kehidupan seorang orang percaya.

Setelah Iblis berhasil menguasi kehidupan orang percaya, maka ia akan lebih mudah mengendalikan dan mengatur tindakan-tindakan anak Tuhan. Bayangkan, ia buat gaya hidup kita cenderung keduniawian; rambut, pakaian; tutur kata; konsep berpikir dan prinsip hidup yang tidak jauh beda dengan orang lain.

Sebagai orang percaya maka sudah selayaknya kita waspada dengan taburan-taburan Iblis. Sebab Iblis tak kenal lelah untuk menghancurkan kehidupan pelayan kita. Karena itu penting sekali bagi kita yang masih muda dan pelayan Tuhan untuk memiliki dasar hidup yang diletakkan pada Kristus sehingga kehidupan pelayanan kita menjadi dupa yang harum bagiNya

Terjemahan Baru:
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.   1 Petrus 5:8

KEMARAHAN

Pengalaman dimarahi sering saya alami dan itu menjadi pengalaman buruk buat saya, walau jelas-jelas saya tidak bersalah. Yang lebih menyakitkan lagi bila orang tersebut sudah tahu ternyata saya memang tidak bersalah, namun dia enggan meminta maaf setelah memarahi saya di depan umum. Saya sempat sakit hati karena dia mempermalukan saya hingga saya menyimpan akar pahit padanya. Untunglah hal ini tidak berlangsung lama, sehingga tidak menajdi akar pahit padanya. Namun bagaimana sebenarnya sikap kita sebagai anak Tuhan bila dimarahi atasan atau orang lain? Apakah sikap mental kita langsung down seperti saya, hingga menyimpan akar pahit?

kemarahan-renungan-harian-kristen
Sumber gambar: www.scarymommy.com

Sikap yang harus kita tunjukkan bila orang lain memarahi kita yakni tetap diam dan rendah hati. Karena inilah salah satu cara untuk meredakan situasi yang sedang panas tak terkendali. Selain itu diam membuat kita dapat menyikapi keadaan dengan bijak dan dewasa. Kalau kita mau menganalisa penyebab orang marah, sebenarnya bermula dari teguran. Karena tidak didengar, kadang teguran menjadi amarah. Nah. bila sudah menjadi amarah, kita yang tadinya ditegur jadi tersinggung.

Makanya kalau nggak ingin dimarahi,dengarkan dan lakukan tegaran! Karena teguran itu akan membentuk karakter kita. Jangan cepat beranjak dari tempat dimana kita ditegur. Orang yang memiliki mental positif pasti akan menghargai setiap teguran. Memang ditegur itu tidak enak bagi jiwa yang mudah tersinggung.

Saudara, mulai sekarang mari kembangkan mental positif dalam diri kita agar saat kita ditegur, ditekan atau dimarahi, kita mampu menghadapinya! Tantangan bukan untuk dihindari,tapi untuk diselesaikan. Pecayalah, tidak ada rugi kok menjadi orang yang mengalah atau diam dan rendah hati.
Memang, bagi orang dunia ini dianggap kebodohan, tetapi bagi Tuhan itu suatu kehormatan terhadap namaNya. Tuhan ingin kita menjadi anakNya yang memiliki mental positif sehingga saat menghadapi teguran atau amarah dari orang lain, kita tidak menunjukkkan siap tersinggung dan memberontak.

Terjemahan Baru:
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.    Pengkhotbah 10:4

YESUS JUGA MALU, LOH!

Suatu kali seorang teman menelepon saya dan menanyakan keadaaan saya. Tentu saja saya merasa senang sebab dia peduli terhadap saya. Otomatis, perhatiannya mengundang saya untuk berterus-terang mengenai masalah yang saya hadapi. Saat itu saya katakan padanya bahwa saya sedang bergumul karena sampai hati ini saya belum bayar uang kuliah. Tapi jawaban apa yang saya dapat? Dia katakan, itu Tuhan menghukummu. Sejenak saya terdiam. Saya semapt kaget juga mendengarnya. Namun saya sih tidak sakit hati, sebaliknya saya semakin introspeksi diri, mungkin ada benarnya perkataan teman saya, hanya saja begitu mudahnya dia menghakimi orang lain. Inilah salah satu contoh sikap menghakimi yang kerap mendatangi anak-anak Tuhan.

yesus-juga-malu-loh-renungan-harian-kristen
sumber gambar: brianprior.com

Yesus menegur dengan keras orang-orang yang menyangka bahwa orang yang menderita kerugiaan dan kematian itu lebih besar dosanya daripada orang lain. Enak sekali ngomongya...Memang, menghakimi itu gampang dan enak, tetapi sangat sulit seseorang untuk melihat keberadaan dirinya sendiri. Mungkinkah karena seseorang lebih muda melihat selumbar di mata orang lain daripada balok dimatanya sendiri?

Sobat muda, sah-sah saja memberikan komentar mengenai orang yang bersalah, tetapi kita tidak harus memvonis mereka. Menghakimi itu urusan Tuhan, sedangkan kita hanya mengigatkan atau menegur. Sebenanrnya orang yang suka menghakimi adalah orang yang menyangka bahwa dirinyalah yang benar dan hanya orang lain yang perlu mengoreksi diri. Padahal dihadapan Bapa, belum tentu dia yang benar.

Sobat, pernahkah dirimu bertindah seperti teman saya diatas? Kalau pernah, siapakah yang memberimu wewenang menjadi hakim? Tidak ada bukan. Ingat, tidak ada orang yang sempurna, kecuali Roh Kudus yang menyempurnakan keberadaan kita. Percayalah, Tuhan juga malu loh, bila melihat anak-anakNya suka menghakimi orang lain, karena Tuhan

Yesus nggak pernah mengajari kita untuk bertindak menjadi hakim atas kesalahan orang lain! Jadi berhentilah menghakimi!

Terjemahan Baru:
Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.Matius 7:1

SEKEDAR MENGAGUMI

Jika seorang selebritis datang ke suatu kota atau daerah, pasti para fans yang datang berjubel-jubel. Nggak peduli cuaca panas atau hujan, Mereka akan meberikan sambutan yang sangat hangat pada orang yang mereka kagumi. Peristiwa seperti ini juga sempat dialami Yesus ketika Ia masuk ke kota Yerusalem. Begitu banyak orang yang menyambutNya dengan begitu hangat. Orang-orang rela menghamprakan pakainnya di jalan yang akan Yesus lewati, memotong ranting-ranting untuk menyambutnya, bahkanbersorak-sorak mengelu-elukan namaNya. Kota tersebut menjadi heboh ketika dikunjungi Yesus. Ironisnya setelah beberapa waktu kemudian justru mereka meninggalkan Yesus, menyangkal Dia, dan lebih fatal lagi mereka mendukung penyalibanNya di kayu salib.

sekedar-mengagumi
sumber gambar: hfboards.hockeysfuture.com
Sahabat, mungkin tanpa disadari kita pun bersikap demikian. Ketika orang bertanya tentang iman kita, dengan begitu bangga kita menyatakan kalau kita ini para pengikut Yesus. Bahkan tidak jarang dari kita yang memamerkan perbuatanNya yang dahsyat dalam kehidupan kita. Mereka yang melihat kita berdecak kagum karena kita begitu mengagungkan sosok Yesus. Apalagi banyak yang kerap mengatakan bahwa Yesuslah idolannya.

Sangat disayangkan kekaguman kita terhadap seorang artis ternyata mengalahkankekaguman kita pada sosok Yesus. Mengapa? Karena banyak dari kita yang menolak dan merasa keberatan untuk mengikuti sikap dan teladan Yesus. Sedangkan untuk mengikuti penampilan dan gaya hidup orang dunia, tanpa disuruh atau dipaksa pun kita cepat menirukannya.

Nggak ada gunanya kita mengagung-agungkan nama Yesus kepada orang lain, jika pada akhirnya kita menolak Yesus. Ketahuilah, pada waktu kita menunjukkkan kekaguman kita pada sosok Yesus, tapi kita sendiri tidak mau meneladani atau menjadi seperti Dia, sesunguhnya saat itu juga kita sedang membuat Yesus menangis. Yesus tidak butuh kekaguman kita kepadaNya sebab yang Dia inginkan dari kita cuma satu, menjadi seperti Dia, Jadi jangan sekedar mengagumiNya saja

Terjemahan Baru:
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!  Mazmur 33:20

CINTA DIRI SENDIRI

Seorang ibu, sebut saja ibu Markus, mengeluh kepada saya, katanya:" Saya sebel sama bu joko. Masak, maunya diperhatikan terus. Padahal saya ini kan juga repot ngurusi keluarga. Tapi dia nggak mau mengerti, maunya saya disuruh main ke rumahnya terus atau telepon setiap hari..." Sebenarnya sih bisa dimaklumi, karena bu Joko adalah jiwa baru di gedung gereja sehingga keingintahuannya akan firman Tuhan membuatnya mengundang ibu Markus untuk mengajarinya. Selain itu dia sudah tua dan hidup sendiri. Makanya, begitu ada yang memperhatikan, dia langsung senang. Hanya saja Bu Joko salah menempatkan perhatian orang lain, hingga dia merasa hanya dia yang perlu diperhatikan.

renungan-harian-kristen-cinta-diri-sendiri
sumber gambar: palembang.tribunnews.com

Sebagai manusia, siapa sih yang tidak mau diperhatikan? Tentu semua mau, kan? Ketika seseorang memberikan perhatian yang lebih pada kita, apakah kita juga memberikan perhatian yang sama kepada orang lain? Seringkali kita menuntut perhatian yang lebih dari orang lain, tapi diri kita sendiri 'masa bodoh' dengan orang lain. Itulah yang sering terjadi saat kita menjalin relasi dengan orang lain atau sedang menjalani hubungan dengan pacar kita. Maunya selalu dimengerti, tapi dirinya sendiri nggak mau ngerti. Makanya banyak hubungan-hubungan yang retak akibat tidak ada rasa saling pengertian di dalamnya.

Saudara, memang sangat kecil kemungkinannya kita mau mengerti keadaan orang lain. justru keinginan untuk selalu diperhatikan melekat dalam diri kita. Padahal keinginan untuk selalu diperhatikan tanpa mau memperhatikan orang lain adalah kecenderungan akan sifat 'cinta diri'. Ciri-ciri orang yang cinta diri, selalu mengasihani dirinya sendiri, mintanya selalu diperhatikan melulu dan dia selalu berusaha mendominasi pembicaraan. Nah, untuk mengantisipasi akibat negatif dari cinta diri ini, maka kita perlu belajar mengerti keberadaa orang lain. Usahakan untuk saling mempelajari karakteritik rekan  kita masing-masing. termasuk dengan pacar kita. Dengan begitu kita akan menghindari keretakan dalam sebuah hubungan dan sikap mementinkan diri sendiri.

Terjemahan Baru:
Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Filipi 2:4

TANAMAN BONSAI

Tahu tanaman bonsai, khan? Pohonnya pendek dan nggak pernah tinggi-tinggi. Ia digolongkan sebagai jenis tanaman hias yang mahal. Harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Itu tanaman bonsai, loh...tapi bagaimana kalau ternyata rohani kita yang seperti tanaman bonsai? Apakah Allah akan sangat mengistimewakan kita seperti tanaman bonsai yang tergolong tanaman mahal? Tidak, Justru hal ini akan sangat menyedihkan hati Allah. Sebab 2 Petrus 3:18 mengatakan,"Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan juruselamat kita, Yesus Kristus."

tanaman-bonsai
sumber gambar: tipspetani.blogspot.com

Allah tidak pernah menghendaki satu pun dari anak-anakNya menjadi bonsai. Tetapi, hendaklah masing-masing selalu bertumbuh, bagaikan tanaman besar yang daunnya rindang dan akar-akarnya kuat, bahkan menghasilkan buah pada musimnya, sehingga waktu banjir datang tidak akan tumbang. Ketika terik matahari begitu menyengat, orang bisa berteduh di bawahnya. Bukan cuma itu, kalau sudah tiba musimnya, orang juga bisa menikmati buahnya.

Sobat, mungkin kita berkata, "Aku bukan bonsai." Tapi coba renungkan! Jika selama ini kita merasa cukup menjadi orang percaya saja yaitu masih suka tersinggung, nggak suka dengan keberhasilan yang diraih seseorang, khotbah pendeta yang agak keras tiba-tiba langsung nggak datang lagi ke gereja, ini membuktikan kalau hati anda sebagai orang percaya belum bertumbuh alias masih bonsai? Yang kita butuhkan bukan makanan keras seperti tubuh jasmani kita, melainkan kita masih memerlukan susu. Bukan itu yang Tuhan mau!

Kita harus selalu bertumbuh. Jika ada firman yang kita anggap keras, justru hal itu akan membantu pertumbuhan iman kita, sehingga kita mengerti gambar diri kita yang sebenarnya. Kita bukan lagi seorang bayi yang hanya memerlukan susu, tetapi mulailah melatih diri menerima makanan-makanan keras agar iman kita terbentuk seseuai dengan apa yang Tuhan Kehendaki. Jika bonsai di dunia mahal harganya, tetapi di mata Allah tidak ada nilainya! Karena itu jangan biarkan imanmu menjadi bonsai, tetapi bertumbuhlah!

Terjemahan Baru:
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. 2 Petrus 3:18

PANCINGAN

Seekor ikan berbicara pada teman dekatnya, "Agus, kelihatannya cacing diatas itu nikmat sekali, ayo kita ambil!"

"Ah nggak mau ah, Andre!itu adalah pancingan, jebakan manusia yang dipasang buat menangkap kita!" kata ikan yang satu lagi menerangkan.

"Duh...ayolah Agus, cacing itu menari-nari diatas kita, dia sangat menggoda, nih air liurku menetes...aku ingin cacing itu!" Andre memaksakan diri.

sumber gambar: cincopuntamita.com

"Hus...Andre bergerak dengan cepat. Andre! jangan, kamu nanti tertangkap manusia!" Agus mengigatkan sahabatnya. Tapi Andre tidak peduli lagi dengan ocehan Agus, sebab dia lapar dan pengen makan cacing! Keinginannya mengalahkan segala macam nasehat terbaik dari sahabatnya. Akhirnya Andre berhasil mendapatkan cacing namun mulutnya tersangkut pada pada kail dan ia tertangkap.

Kisah ikan bernama Andre di atas mengikatkan kita akan kehidupan muda kita yang rentan dengan segala macam bentuk pancingan atau kata lainnya godaaan yang dunia tawarkan. Ada pancingan untuk masuk dalam dunia pornografi dan pornoaksi, ada pancingan untuk berkata-kata kotor atau umpatan, ada pancingan untuk cepat besar kepala bila dipuji, ada pancingan untuk cepat emosi atau marah. Pancingan ini hanyalah sebuah 'jebakan' yang bermaksud menggoda kita agar jatuh dalam perangkap Iblis.

Jika pancingan hanya dipakai sebagai alat jebakan, lantas siapa yang patut dipersalahkan? Tentu saja keinginan kita sendiri. Karena keinginan kita yang tak terbendunglah yang membuat kita jatuh dalam perbuatan dosa. Apalagi sebagai orang muda, keinginan untuk menikmati atau melakukan sesuatu berakibat dosa yang nikamt dan mengandung dosa yang sangat besar.

Sobat. Pancingan atau jebakan dosa selalu ada dimana-mana, namun yang menyebabkan kita jatuh dalam dosa adalah keinginan kita sendiri. Karena itu betapa pentingnya bagi kita untuk dapat mengontrol dan mengendalikan keinginan  yang kita miliki agar tidak terjebak kedua kali dalam kolam atau lubang yang sama yaitu dosa! Waspadalah.

Terjemahan Baru:
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Yakobus 1:14

SALIB, BARU MAHKOTA

Untuk mewujudkan misinya dalam dunia ini, Yesus harus melawan satu masa yang cukup menegangkan dan memedihkan hati. Menangung sakit yang membuatNya begitu menderita. Caci maki dan hinaan merupakan hal yang sangat menusuk hati. Belum lagi sakitnya cambukan dan paku yang menancap di tubuh Nya saat disalibkan. Sakit batin dan fisik. Keduanya merupakan penderitaan yang tak terelakkan dan tak terkatakan. Tapi jalan kehidupan sepeti ini harus dilalui, Jika tidak, misiNya gagal dan maut serta kuasa dosa atas manusia tidak akan patah kuasanya.

renungan-harian-salib-baru-mahkota
sumber gambar: jalankecil.com


Dalam kehidupan ini pun kita tidak dapat mengelak dari yang namaya salib untuk mendapatkan sesuatu yang kita harapkan, yaitu mahkota kemuliaan. Apabila kita ingin sukses menggapai cita-cita, kita harus berusaha dengan keras. semua itu tentu saja butuh waktu dan energi yang tidak sedikit. Begitu pula di tengah-tengah keluarga. Untuk menjadi terang kita harus menunjukkkan sikap hidup yang benar dan berani menentang ketidakbenaran. Namun untuk memiliki hidup yang berkenan kepada Allah, kita harus meninggalkan segala keinginan daging bahkan terpaksa berpisah dari teman-teman dan orang-orang yang kita kasihi ketika mereka tidak bisa menerima perubahan hidup kita. Bahkan kita akan kehilangan mereka. Tentu ini bukan hal yang mudah bagi kita.

Sahabatku, ketika kita ingin meraih sesuatu yang terbaik dalam hidup kita, tapi rasanya kita tidak sanggup memikul salib kita, maka firman Tuhan mengajarkan satu tips, Ingatlah penderitaan Yesus! Dia saja mengalami penderitaan badani sewaktu mengambil rupa sebagai manusia, berarti kita juga akan mengalaminya (1 Petrus 4:1). Jadi pandanglah penderitaan Yesus saat Dia memikul salib yang berat itu. Perjungan, pengorbanan dan penderitaan yang kita hadapi tidak sebanding dengan yang dihadapi Yesus.Tanamkan dalam hati kita, untuk mendapatkan mahkota entah itu kesuksesan atau pun kehidupan kekal, kita harus memikul salib. Jadi salib dulu baru mahkota!

Terjemahan Baru:
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Roma 8:18

KERAMAHAN PALSU

Pada dasarnya, orang memang sukar untuk merendahkan diri. Orang justru lebih senang dipuji, disanjung atau meninggikan diri, terlebih lagi mereka yang hidupnya telah berhasil. Banyak orang berpikir, jika mereka merendahkan diri, maka mereka tidak akan dihargai. Padahal, merendahkan diri menunjukkan kepribadian yang tidak sombong, tidak tinggi hati dan tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain.

senyum-palsu
sumber gambar: www.writerscafe.org

Tuhan Yesus dengan jelas berkata bahwa, siapa yang terbesar diantara yang lain, hendaklah ia menjadi pelayan."Dan barangsiapa meniggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Matius 23:12). Pernyataan Yesus telah dibuktikanNya melalui tindakan dikayu salib,"sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang."(Matius 20:28)

Dalam hal ini, Daud telah memberikan teladan yang baik bagi kita semua. Walau dia seorang raja yang terkenal dan berkuasa, tetapi dia tidak pernah mengaku bahwa dia sanggup mempertahankan nyawanya sendiri dari musuh dan maut. Daud memiliki kerendahan hati dan dia selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan. Daud tidak pernah mengeraskan hati terhadap Tuhan dan tidak pernah menyalahkan orang lain. Sebaliknya ketika ia menghadapi apa pun,dia selalu membuka hati kepada Tuhan dan mengizinkan Roh Allah menyelidiki hatinya. Sekalipun dia ingin melawan dan membenci orang-orang yang telah melawan Tuhan, tetapi dia selalu memeriksa kembali dirinya; apakah perbuatannya itu benar dihadapan Tuhan atau tidak dan tindakannya itu benar-benar membela Tuhan atau hanya untuk kepentingannya sendiri.

Saudara, keberhasilan yang kita raih akan sirna bila kita tidak memiliki kerendahan hati. Oleh karena itu, rendahkanlah dirimu dihadapanNya sebab semua yang kita miliki berasal dari Tuhan, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Amin

Terjemahan Baru:
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Matius 23:12

JALAN PINTAS

Dalam peristiwa taman getsemani, saat Yudas datang bersama dengan imam-imam kepala dan kepala-kepala pegawal bait Allah serta tua-tua untuk menangkap Yesus, salah seorang dari murid Yesus spontan menjadi marah. Ia langsung mengeluarkan pedangnya dan mengenai telinga salah seorang dari rombongan tersebut.

berserah-kepada-yesus
sumber gambar: shellyz14.wordpress.com

Sobat, dari kisah diatas, kita bisa melihat gambaran kehidupan kita. Entah berapa kali kita bersikap seperti murid Tuhan Yesus itu. Ketika persoalan mampir dalam hidup kita. Serta merta kita mau menyelesaikan dengan cara kita sendiri. Kita menganggap nggak perlu melibatkan Tuhan."Toh Dia Mahatahu, jadi tahu dong semua persoalan yang sedang kita hadapi. Tanpa kita minta pun, sudah pasti Dia akan menolong."

Anggapan ini sekilas memang rohani banget. Tapi itu adalah sebuah anggapan yang keliru. FirmanTuhan menjelaskan,"Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu." Berarti ada tindakan meminta, mencari dan mengetuk yang harus kita lakukan untuk mendapatkan pertolonganNya. Tindakan-tindakan itu menunjukkkan kalau kita sungguh-sungguh percaya dan bersandar kepada Tuhan. Seperti yang ditulis dalam Amsal 3:5-7," Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangalah bersandar pada pengertianmu sendiri...jangalah engkau menganggap dirimu sendiri bijak...".

Sobat, meskipun kita pandai dan memiliki banyak kemampuan dari Tuhan, tapi bukan berati kita dapat bertindak sesuka hati kita, tanpa melibatkanNya. Itu sikap yang sombong dan sangat dibenci-Nya! Ingatlah, pertolongan itu datangnya hanya dari Tuhan. Nah, jika pada hari-hari yang lalu, kita telah lalai melibataNya dalam setiap perbuatan dan persoalan kita, sekarang ini tidak ada kata terlambat untuk berubah. Mulailah segalanya dengan melibatkan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata."Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan meluruskan jalanmu." Amsal 3:6

Terjemahan Baru
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)

JANGAN MALAS

Seringkali kita dibuat binggung saat melihat ada banyak orang percaya yang hidupnya menderita dan hamba Tuhan hidup dalam kekurangan. Lalu timbullah pertanyaan-pertanyaan ketidakmengertian kita, adakah yang salah?

sumber gambar: www.pets4homes.co.uk

Satu pengalaman nyata yang dihadapi oleh Daud bahwa belum pernah ia melihat orang benar ditinggalkan-Nya (Maz 37: 23-25). Dari pernyataan Daud ini jelas sekali bahwa tak pernah sedetik pun Allah membiarkan anak-anakNya kekurangan bahkan jatuh. Namun mengapa masih ada yang menderita dan berkekurangan?

Sejak manusia diciptakan, Dia telah memberi kausa kepada ciptaan-Nya untuk menguasai dunia ini dengan segala isinya, "...supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1: 26). Jadi sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan segala keperluan hidup manusia. Sekarang semuanya kembali kepada manusia itu sendiri, apakah manusia mau berusaha untuk mendapatkan semua yang telah disediakan Tuhan, atau manusia hanya termenung sambil menunggu jatuhnya berkat dari langit?

Saudara, Allah kita adalah Allah yang sangat sempurna. Bayangkan saja, ketika Dia menciptakan manusia, Dia tidak membiarkannya manusia bengong! Tapi Allah memperlengkapi manusia dengan hikmat sehingga manusia dapat mengolah apa yang Allah sediakan di bumi ini. Jadi, semua tergantung dari kita, Jika kita rajin, cekatan dan terampil maka kita akan berhasil, sebaliknya bila kita bermalas-malasan maka kita pun tidak akan menerima berkat. Yang pasti, Alllah tak pernah membiarkan kita kekurangan.

Bila selama ini kita sering menyia-nyiakan apa yang telah disediakan Tuhan, malas, tidak mau berusaha, melakukan hal-hal bodoh, maka jangan me nyalahkan Tuhan bila hidup kita tidak berhasil. walau kita punya iman, tetapi bila tidak disertai perbuatan, semuanya sia-sia, sebab iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. Karena itu jangan malas!

Terjemahan Baru:
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti.Mazmur 37:25

MENOLONG DENGAN HIKMAT

Beberapa waktu yang lalu saya melihat dalam akun fa**book saya mengenai kabar pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memang sengaja mengincar wanita yang berpergian sendirian menggunakan sepeda motor. Modusnya menggunakan anak kecil atau nenek yang tersesat dan tidak bisa pulang. Dalam berita tersebut sangat disarankan untuk membawa anak kecil atau nenek tersebut ke kantor polisi dan jangan sekali-kali berusaha untuk mengantarnya sendiri.

membawa-anak-hilang-ke kantor-polisi
sumber gambar: m.tribunnews.com

Peristiwa penipuan semacam ini pernah terjadi pada zaman Yosua yang diperdaya oleh penduduk negeri Gibeon yang mengatakan bahwa mereka berasal dari negara yang sangat jauh dan ingin mengikat persahabatan dengan orang Israel. (Yosua 9:3-15). Padahal Tuhan sudah berfirman pada orang Israel untuk tidak mengikat persahabatan dengan penduduk negeri Kanaan yang dosanya sudah terlalu jahat.

Apa yang membuat orang Israel tertipu? Orang Israel tidak berhati-hati menjaga firman Tuhan dan tidak menanyakannya setiap keputusan pada Tuhan. Padahal orang Israel sendiri sebelumnya sudah menaruh curiga pada orang-orang Gibeon (Yosua 9:7).

Sobat, Tuhan sudah bilang pada kita bahwa kita harus tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular. Dan lihatlah banyak sekali orang percaya tertipu karena hanya

bersandar pada hati yang tulus tapi lupa bahwa Tuhan juga menyuruh kita untuk menggunakan kecerdikan yang sudah Tuhan tanamkan dalam diri kita. Amin


Terjemahan Baru:
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.    Matius 10:16

MENUNDA MENOLONG

Peristiwa ini tidak terjadi beberapa tahun yang lalu ketika saya akan mengikuti ujian semester. Hari masih pagi, jalanan masih sedikit lengang, hanya dibeberapa persimpangan sedikit dipadati kendaraan beroda dua dan empat. Saat itu saya hanya berangkat ke kampus dengan terburu-terburu. Sambil mengedarai motor. sesekali saya melihat jam tangan saya.

tukang-sayur-berjualan
sumber gambar: kaskus.co.id

Ketika saya tiba dipersimpangan jalan yang mengatah ke kampus saya, secara mendadak saya menekan pedal rem motor saya, karena di depan saya persis tergeletak pedagang sayur dengan motornya yang menindih tubuhnya. Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Karena tidak ada kendaraan melintas yang cukup cepat dengan pedangan sayur yang tergeletak itu. Hanya ada saya yang berjarak kira-kira 30 meter darinya.

Namun saat itu tidak ada hal lain dalam pikiran saya selain harus secepatnya tiba di kampus untuk mengikuti ujian. Apapun yang terjadi di sekitar saya bukanlah urusan saya, begitu pikir saya. Saya melintas pedagang sayur yang tergeletak itu, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Saat menghadapi ujian, justru yang ada dalam pikiran saya sekarang bukanlah soal ujian, tetapi bayangan si pedangang sayur yang tergeletak. Perasaan dan pikiran saya mulai mereka-reka keadaan pedagang sayur tersebut. Saya benar-benar kehilangan konsentrasi. Sya dikejar-kejar rasa bersalah, saya merasa benar-nemar seperti cerita dalam Alkitab yang menghindar dari seorang Samaria yang jatuh dari untanya. Pikiran saya benar-benar berkecamuk. Lalu saya minta ampun kepada Tuhan atas sikap saya tersebut. Sejak peristiwa itu, saya tidak berani lagi menunda-nunda untuk menolong orang.

Sahabat, jika terjadi sesuatu pada orang lain dan kita adalah orang yang paling mungkin untuk mengulurkan tangan bagi mereka, jangan tunda dan segera lakukan! Jangan memilih sikap masa bodoh dan cuek, seperti yang pernah saya alami. Karena, bisa jadi kita adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menolong orang tersebut. Mari, kita miliki hikmat, kecerdasan, kepekaan dan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan.


Terjemahan Baru:
Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.   (Amsal 21:1)

MEREMEHKAN

Plafon kamar mandi saya yang satunya bocor. Tapi herannya saya cuek bebek. Saya selalu mengganggap bocornya belum terlalu parah. Setiap kali ibu meminta saya memperbaikinya, saya selalu menundanya dengan alasan nanti kalau cuaca cerah. Begitu cuaca cerah, tampaknya nggak masalah, saya pun mengurungkan niat memperbaiki plafon, saya malas memperbaikinya.

meremehkan
sumber gambar: penghuni60.blogspot.com

Namun begitu hujan turun, saya malas memperbaikinya. Pikir saya, hujannya hanya beberapa jam saja kok. Begitulah saya, sangat mengentengkan keadaan rumah. Hingga suatu ketika...byuur! Plafon rumah saya runtuh karena bocornya sudah parah sekali sehingga tidak dapat menampung air yang menggenang. Sambil menguras air. barulah saya menyadarinya kemalasan saya. Bukan hanya itu, biaya perbaikannya pun lebih besar.

Peristiwa di atas mengigatkan kita tentang bahayanya meremehkan hal-hal yang kelihatan sepele. Kita sering berkata dalam hati, "Ah, nggak apa-apa, toh belum terlalu besar!" Padahal tidak ada masalah besar yang tidak dimulai dari kecil. Semua berawal dari yang kecil kemudian membesar. Nah, bila yang kecil ini tidak secepatnya diantisipasi maka lambat atau cepat ia akan menjadi besar dan akhirnya sudah semakin sulit untuk dibenahi, dan otomatis bahayanya semakin besar besar pula.

Sahabat muda, belajarlah mengantisipasi segala sesuatu sebelum semuanya menjadi besar hingga menyulitkan kita. Sebisanya mungkin, lakukan tahap demi tahap pekerjaan yang memang harus diselesaikan secara bertahap. Kalau kita pelajar, janganlah suka menumpuk tugas dari guru atau atasan! Begitu pula kalau kita seorang karyawan, janglah sukanya menumpuk pekerjaan harian! Karena mengerjakan pekerjaan secara sekaligus justru akan berpengaruh pada hasilnya dan yang akan rugi kita sendiri. Seperti halnya dosa. Jika kita tidak selesaikan sejak dini, maka akan berakibat fatal dalam hidup kita. Lihatlah hujan lebat dan banjir yang  bisa mematikan itu, pada awalnya berasal dari gerimis atau titik-titik air. Jadi, jangan meremehkan segala sesuatu, termasuk dosa karena akan menjadi kehancuran buat diri kita sendiri!

Terjemahan Baru:
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1 Yohanes 1:9.

TIPU DAYA IBLIS

Sejak kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus dan menjadi anak-anak-Nya, maka sejak saat itulah Iblis berusaha mempengaruhi kita. Bahkan tidak segan-segannya ia memutarbalikkan firman Tuhan, agar iman kita menjadi bimbang. Kenyataan inilah yang seringkali membuat anak Tuhan masih mempercayai, bahkan terikat pada tradisi nenek moyang, Walaupun mereka sudah mengenal firman Tuhan.

tipu-daya-iblis
sumber gambar: www.jadzab.com
Di Zaman yang modern ini, tipu muslihat Iblis pun tak kalah modernnya jika Allah dapat menyembuhkan orang sakit, maka Iblis pun dapat menunjukkan kemapuan yang sama. Iblis juga dapat menyembuhkan orang sakit lewat dukun, membuat orang berhasil dalam usahanya dengan syarat-syarat tertentu, dan bahkan membuat mukjizat-mukjizat yang tak kalah dahsyatnya di hadapan manusia. Namun kita tidak usah heran dan takut, sebab firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa Iblis pun dapat menyamar sebagai malaikat terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya juga menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran (2 Korintus 11:14, 15).

Rekan muda, penting sekali bagi kita untuk selalu waspada dan jangan mudah terpengaruh dengan sesuatu yang ajaib. Memang, Tuhan kita ajaib dan setiap perbuatannya ajaib, tetapi Iblis pun bisa membuat keajaiban. Agar kita dapat membedakan mana keajaiban yang dari Tuhan dan mana keajaiban yang palsu milik Iblis, maka kita harus berpegang pada kebenaran firman-Nya. Bahkan firman Tuhan mengatakan agar kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat melawan tipu muslihat iblis (Efesus 6:11).

Sobat, kuasa Iblis bekerja dimana-mana. Dalam setiap sendi kehidupan kita, dia akan berusaha mengacaukannya. Karena itu mari kita mempersenjatai diri dengan kuasa Allah, agar saat iblis mendemosntrasikan kekuasaannya, kita tidak berdecak kagum dengan perbuatan liciknya! Ingat dan camkan, bahwa Iblis pun dapat melakukan keajaiban seperti yang Yesus lakukan, jadi waspadalah.

Terjemahan Baru:
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.   (Efesus 6:11)

APA MOTIVASINYA

Menjalin dan membangun pertemanan memang menjadi satu keharusan bagi kita. Tuhan menciptakan kita sebagai mahkluk sosial yang hidupnya saling membutuhkan satu dengan yang lain. Manusia memang enggak mungkin hidup dengan dirinya sendiri. Karena itu berteman adalah satu kebutuhan dan penting. Tapi dalam berteman dengan seseorang, hidup kita menjadi lebih baik ataukah sebaliknya? Apakah waktu kita berteman, kita punya motivasi-motivasi tertentu?

apa-motivasinya
sumber gambar: www.richgrof.com

Acapkali, ketika kita berteman dengan seseorang itu dikarenakan kita punya keinginan atau kepentingan-kepentingan tertentu. Contoh nyata bisa kita lihat dalam Lukas 23:8-12, dimana Herodes menjalin pershabatan dengan Pilatus karena didasari satu motivasi'terselubung' dan kepentingan diri sendiri. "Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus sebelum itu mereka bermusuhan." (ayat 12). Sudah lama Herodes menyimpan benci kepada Yesus dan ia menganggap Yesus sebagai saingan yang mesti disingkirkan. Akhirnya kesempatan untuk menyingkirkan Yesus datang juga dan kesempatan itu datang dari Pilatus. Herodes yang awalnya bermusuhan dengan

Pilatus, bersedia berteman dengannya. Dalam persahabatannya dengan Pilatus, jelas sekali kalau Herodes punya tujuan dan motivasi tertentu. Menjalin persahabatan semata-mata karena kita ingin mencari keuntungan diri sendiri atau punya maksud-maksud tertentu sangat kontras dengan hukum kasih yang Yesus ajarkan. "Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri." (I Korintus 13:5). Karenannya sobat, pakailah kasih Kristus sebagai dasar persahabatan kita. Hubungan yang didasari motivasi yang keliru enggak akan bertahan justru akan berakhir menyedihkan. Sebaliknya, waktu kita punya motivasi yang baik disertai dengan hati yang murni untuk berteman atau bersahabat dengan orang lain, kita akan melihat bagaimana hubungan itu nantinya akan memberkati hidup kita, juga hidup orang lain.

Terjemahan Baru:
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.    (Amsal 17:17)

BRILIAN

Di berbagai daerah pemerintah sedang berusaha melakukan pemerataan pendidikan. Hal ini bisa kita lihat dengan dibangunnya sekolah-sekolah dan kampus. Mengapa pemerintah memberi perhatian besar dalam bidang pendididkan? Karena mereka nggak pengen punya rakyat yang bodoh. Kalau rakyat bodoh gimana jadinya sebuah negara?

sedang-berpikir-mencari-jawaban
sumber gambar: www.lifehack.org

Sobat, pemerintah aja cemas kalau punya rakyat bodoh. Gimana dengan kita? Pernah kuatir nggak dengan pengetahuan minim. bahkan mungkin termasuk orang yang bodoh? Jangan pernah abaikan yang namanya pendididkan alias jadi orang pintar. Tuhan aja nggak mau kalau kita jadi manusia yang bodoh, makanya Ia banyak ngasih nasehat dan perintah supaya kita giat dan tidak pernah berhenti belajar. Mengapa? Selain alasan di atas, yaitu biar nggak bodoh, masih banyak manfaat lain yang dicatat firman Tuhan. Simak deh...

Orang yang pintar nggak mudah ditipu dan diperdaya oleh sesuatu yang nggak benar (Ams 5:23). Umumnya, orang pintar lebih dihargai dan nggak mudah diremehkan (Ams 14:24). Orang pintar juga punya masa depan yang cerah. Coba perhatian, orang-orang yang diterima di sekolah-sekolah, kampus-kampus, ternama dan berkualitas! Orang pintar, khan? Gitu juga  di instansi-instansi atau lembaga kerja, yang punya peluang basar diterima bekerja dan menduduki posisi tertentu sudah pasti orang yang pintar.

Mana mau sebuah instansi atau lembaga kerja punya karyawan otaknya pas-pasan. Mereka pasti cari yang otak brilian alias pintar. So, kalo orang pintar hidupnya nggak bakal minta-minta di kemudian hari (Ams 13:18). Beda banget dengan orang bodoh, cenderung di sudutkan, bahkan nggak dianggap. Berapa banyak nih, dari kita yang rada tulalit sehingga sering dipermaikan orang?

Wah...penting khan, jadi orang pintar? Maka dari itu, buat yang masih malas belajar, segera berubalah! Mumpung masih muda dan ada banyak kesempatan, mari kita memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar! Nah, bagi yang sudah berprestasi, tingkatan terus prestasimu!Jadi orang pintar nggak rugi, khan?

Terjemahan Baru:
Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.     Amsal 9:6

KERENDAHAN HATI

Saya mempunyai seorang teman yang memang orangnya cerdas, memiliki berbagai talenta sehingga berpotensi dalam hal banyak hal. Tak heran bila setiap ada kegiatan, ia selalu dilibatkan dan memegang peranan penting. Benar-benar potensi yang ada pada dirinya sangatlah bermanfaat bagi lingkungan dimana dia berada, dan tidaklah salah kalau akhirnya ia menjadi seorang yang sangat percaya diri sekali sehingga merasa menjadi seorang yang sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam setiap kegiatan. Karena kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi, tidak sekali, dua kali ia mengeluarkan pernyataan seperti:" kalau saja bukan saya, untung ada saya, inilah hasil karya saya...", dan berbagai pernyataan bangga lainnya atas semua yang telah dilakukannya.

kerendahan-hati-yesus-ketika-membasuh-kaki-para-murid
sumber gambar: miamibeachcommunitychurch.com
Memang tidaklah salah kalau kita menjadi begitu percaya diri atau bangga dengan hasil karya kita. Juga tidak salah bila kita merasa begitu diperlukan. Bahkan perasaan semacam ini perlu dibangun. Namun satu hal yang harus kita ingat dan renungkan, bahwa segala sesuatu yang datangnya dari Tuhan, semuanya harus dikembalikan kepada Tuhan.

Kemuliaan, keagungan dan pujian yang kita terima, semuanya hanyalah milik Tuhan. Bila kita menggangap semua itu karena kita, itu salah! Tanpa disadari berarti kita telah mengambil atau mencuri kemulianNya, dan Tuhan tidak senang bila hal itu terjadi pada kita. Tuhan ingin melalui kepintaran, kebaikan, kemurahan hati, dan segala kelebihan kita, namaNya ditinggikan. Semakin kita banyak memiliki kelebihan seharusnya semakin kita sadar bahwa semua itu dari Tuhan. Tidak ada satu pun dalam diri kita yang layak dibanggakan. Semakin kita merendahakan hati dan berserah penuh, semakin kita dipakaiNya

Sobat muda, camkan bahwa kita hanyalah alat Tuhan. Kelebihan yang kita miliki tidak akan ada artinya bila Tuhan tidak berkenan. Oleh sebab itu, jangan pernah menyombongkan diri, sebaliknya mari kita merendahkan hati dan mengembalikan segala kelebihan kita untuk hormat dan kemulianNya.

Terjemahan Baru:
Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."
Yeremia 9:24

MAKE A FRIENDSHIP

Memulai hubungan pertemanan sama seseorang adakalanya jadi hal yang sulit. Apalagi kalau orang itu adalah orang baru yang belum kita kenal sama sekali. Kadang kita harus memutar otak mencari cara untuk memulai hubungan itu. Apa pertanyaan atau perkataan yang harus kita lontarkan untuk pertama kali? Gimana sikap awal yang mesti kita perlihatkan supaya menimbulkan kesan yang menyenangkan? Adakalanya juga kita membiarkan perasaan tertentu menghalangi niat kita untuk menciptakan sebuah persahabatan. Mungkin perasaan sungkan, malu, enggan, egois, dan sebagainya.

sumber gambar: www.harisingh.com
Di kos-kosan saya, ada penghuni baru. Kebetulan kamarnya bersebelahan dengan kamar saya. Sebelum kami berteman, tiap kali kami berpapasan muka, ada perasaan sungkan untuk menegur terlebih dahulu. Saya takut dicuekin. Tapi saya sadar, kalau saya terus membiarkan rasa sungkan itu terus menghambat, saya enggak akan pernah memulai sama sekali. Saya akan kehilangan seeorang yang harus bisa saya jadikan teman. Lalu saya pun memulainya. Saya menyapanya terlebih dahulu dengan kalimat yang sederhana." HI...!" diiringi dengan senyum manis. Sejak sapaan pertama saya itu, kami pu berteman. Bahkan kini kami jadi sahabat yang saling berbagi dan menolong.

Mendapatkan seorang teman sesungguhnya bukanlah pekerjaan sulit. Kita enggak perlu 'membeli' seseorang untuk menjadikannya sebagai teman atau sahabat kita. Hanya diperlukan kerendahan hati dan ketulusan untuk menjadi teman yang baik bagi semua orang. Coba perhatikan kehidupan Yesus! Di manapun Yesus berada, Dia selalu ingin menciptakan suasana persahabatan. Yesus selalu menjadikan diriNya Sahabat bagi semua orang, untuk semua latar belakang dan golongan. Dalam urusan berteman, Yesus harus menjadi teladan kita. Sebab sebagai seorang Teman atau Sahabat, Yesus itu sangat peduli. Dia punya belas kasih, lemah lembut, sabar, tulus, ini jadilah teman yang baik bagi sebanyak mungkin orang.

Terjemahan Baru:
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Roma 12:10

PENGECUT

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, sikap melemparkan kesalahan sepertinya sudah mendarah daging. Terbukti, sekarang ini amat banyak orang yang mencoba untuk menyalahkan orang lain demi menyelamatkan reputasi atau harga dirinya. Mereka perlu melemparkan kesalahan, sebab mereka butuh penghargaan di mata orang lain.

pengecut
sumber gambar: www.nyunyu.com
Sudah jelas-jelas  Evi yang bersalah dalam hal hilangnya dokumen kantor, tapi masih bisanya juga ia melemparkan kesalahan pada Ita, rekan sekantor yang mejanya bersebelahan, Ita yang lugu sudah berusaha membela diri dan meyakinkan bosnya bahwa dia tidak bersalah dalam kasus hilangnya dokumen kantor tersebut. Tapi karena Evi lebih pandai setor muka pada bos dan kepiawaiannya mengolah kata bohong, akhirnya bosnya pun lebih mempercayai kata-kata Evi. Karena tidak dapat mempertanggungjawabkan dokumen itu. Ita akhirnya dikeluarkan dari pekerjaannya.

Mengapa sikap Evi sering kita temui dalam suatu komunitas? Karena kita sering berpikir, jika kita mengakui kesalahan kita maka kita akan kehilangan muka dan takut tidak diajak bersahabat lagi. Akhirnya, jalan pintas yang termudah adalah menyalahkan orang lain. Tapi, mari kita perhatikan bahwa orang yang mencari kesalahan orang lain tidak akan beruntung! Hidupnya terus menerus akan dipenuhi perasaan bersalah dan tidak tenang. Benar, loh! Makanya lebih baik diakui saja.

Sobat. tidak seorang pun mau diperlakukan seperti Ita, termasuk kita, bukan? Tapi seringkali kita dengan mudah atau enteng memperlakukan orang lain seeenaknya. Kita menyalahkan orang yang tidak bersalah, sementara kita memutihkan kesalahan kita. Padahal kalo kita mau mengakui kesalahan berarti kita menyelamatkan diri dari ketakutan berhadapan dengan orang lain. Dunia adalah kompleks yang potensial konflik, tapi janganlah kita menjadi pribadi yang sukanya menyeret orang yang belum tentu bersalah ke pengadilan. Karena itu membuktikan kita seorang pengecut dihadapanNya.

Terjemahan Baru: 
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Kejadian 3:10